"You are what you eat"
“ You are what you eat “ istilah
yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Diri kita adalah apa yang kita
makan. Apa yang kita makan menentukan bagaimana energi yang kita dapatkan,
kesehatan kita dan bahkan mood kita. Pertanyaan nya apa yang saat ini menjadi
makanan utama kita ???
Melanjutkan dari postingan
sebelumnya, di sini aku akan membagikan tentang hal baru dan pengalaman yang
aku dapatkan dari buku “ The autoimunne solution “ ( the cook book version).
Istilah autoimunne sendiri
mungkin tidak asing bagi kita, yaitu suatu kondisi dimana sistim kekebalan
tubuh kita menyerang bagian tertentu dari kita sendiri. Buku autoimunne
solution ini di tuliskan oleh seorang dokter wanita, Amy Myers, dimana dirinya
bergumul dengan penyakit autoimun ( penyakit tiroid) ), dimana selain mendapat
terapi pengobatan medis , beliau juga mencari akar penyebab ( Root cause ) dari
penyakit tiroidnya. Yaitu suatu ilmu pendekatan yang dinamakan Functional
medicine.
Mengapa saya menjadi tertarik
akan hal ini ?
Karena saya berada di dalamnya.
Saya memiliki spectrum autoimunne ( saya dermatitis atopic dari kecil, puncak
terberat di 2010, flare up saat hamil, membaik total saat melahirkan,
dermatitis contact saat ini ). Begitu juga suami saya terkasihi ( dermatitis atopic ) dan anak kami
terkasihi ( constipation ec lactose intolarance)
Sebagai seorang istri dan mama,
saya tidak mau keluarga saya berada di dalam “kesusahan” spectrum autoimmune
ini. Di tahun 2010 saya belum mengenal pendekatan functional medicine,walaupun
demikian seluruh dokter spesialis yang saya kunjungi sudah menyarankan diet
elminasi alergi.
Yuk kita bahas sedikit tentang
isi bukunya 😊
Amy Myers, MD, memberikan istilah autoimunne spectrum, dimana
beberapa gejala autoimmune seperti 1.
Acid reflux, 2. Acne, 3. ADHD, 4. Alergi, 5. Alzheimer’s Disease, 6.kecemasan (
anxiety), 7. arthritis,8. astma, “Brain
fog” Cardiovascular disease ,10. Depression,11. Digestive issues (diarrhea,
gas, bloating, indigestion, constipation, reflux/heartburn),12. Dry eyes, 13. Eczema
,14. Fatigue, dan lainnya.
Dimana kemudian di lakukan
penilaian sistim skor sebagai berikut yang dinamakan the Myers Symptom Tracker.
Yang di bukakan adalah setiap hal
yang menyebabkan inflamasi di dalam tubuh, itulah yang memicu spectrum
autoimunne tersebut, dimana 2 zat yang paling sering kita konsumsi adalah
gluten dan produk susu ( dairy product ). Myers merumuskan nya dalam 4 pilar
protocol dengan tujuan mengembalikan penyakit autoimmune. Empat pilar tersebut
adalah
1. Heal Your Gut ( Sembuhkan pencernaan anda )
2. Get Rid of Gluten, Grains, and
Legumes ( Lepaskan gluten, biji-bijian
dan legume )
3. Tame the Toxins ( Jinakan racun )
4. Heal Your Infections and
Relieve Your Stress ( Sembuhkan infeksi dan redakan stress anda )
1. Heal
your gut
Saluran
pencernaan di mulai dari mulut sampai ke anus, dimana ini saluran pencernaan
berperan penting dalam kesehatan kita, dimana 80 % imunitas tubuh di mulai di
sini.
Dr. Alessio
Fasano seorang dokter dan peneliti mengatakan suatu kondisi yang di kenal
sebagai “leaky gut “ adalah sebuah precursor penting pada autoimun. Ini berarti
bila kita memiliki penyakit autoimun, pada suatu titik akan berkembang menjadi leaky gut.
Leaky gut
terjadi ketika tight junction yang menahan/menjaga dinding pencernaan kita
menjadi longgar. Bayangkan dinding pencernaan kita seperti drawbridge ( gerbang
).
Dimana nutrisi (
makro dan mikro ) melewati ‘gerbang’ ini sebagai mana seharusnya, seperti
perahu kecil, yang kemudian masuk ke aliran darah. Tetapi beberapa gaya hidup
dan factor lingkungan menyebab ‘ Kapal besar’ ( toxin, microba, protein dan
lain nya ) yang seharusnya tidak melewati dan masuk ke aliran darah kita dan
dikenali sebagai benda asing. Hal ini kemudian menjadi penyebab terjadinya
reaksi inflamasi, dimana tubuh berusaha untuk menghilangkannya. Tubuh juga
membuat antibody terhadap “benda asing “ yang masuk ini yang berperan melawan “
benda asing “ ini. Dimana beberapa sel badan kita ( khususnya tiroid )
menyerupai bedan asing ini, yang menyebabkan sistim pertahanan badan kita
menyerang tubuh kita sendiri ( molecular mimicry )
Penyebab tertinggi ‘leaky gut’ adalah
a)
Toxic dan makanan yang menyebabkan inflamasi.
Dimana khususnya, gluten , dimana memicu pelepasan
dari protein zonulin, yang memberikan sinyal kepada tight junction untuk terus
terbuka.
b)
Infeksi saluran pencernaan
Hal ini seperti Candida overgrowth, SIBO dan parasite
c)
Beberapa pengobatan seperti antibiotics, NSAID (
motrin dan advil ),steroid, pil KB, antasida dan hormone dan lainnya
d)
Stres
Kronik
Prinsip 4R dalam menyembuhkan sistim pencernaan adalah
remove the bad, restrore the good, reinoculated ( mengembalikan flora normal pencernaan
dengan probiotics dimulai dengan 100 jt CFU, maintenance dengan 30jt CFU ), dan
repair the gut ( mengembalikan yang rusak dengan me’nempel’ Kembali, salah
satunya dengan collagen yang di dapatkan di dalam kaldu tulang, ataupun
suplemen collagen.
2. Get
rid of Gluten, Grain and Legume ( Singkirkan gluten, biji-bijian, legume )
Di negara kita
ada gluten ditemukan dalam bentuk tepung terigu ( segitiga biru, cakra dan lain-lain )
bentuk jadinya seperti roti pizza, martabak, kue pukis, dan semua kue camilan
yang terbuat dari tepung terigu. Berbagai produk yang di jual pasaran juga
temukan gluten seperti saos, kaldu siap saji, chewing gum, kopi campuran dan lain-lain.
Untuk yang termasuk grain yang sering
ditemukan adalah beras, jagung, quinoa, dan barley. Untuk legume yang sering
kita temukan adalah beans ( kacang merah ), lentils, peas ( kacang polong ),
chickpeas ( kacang arab ), soy bean ( kacang kedelai )
Beberapa zat di
dalamnya seperti zonulin, prolamin, agglutinin yang berperan terhadap leaky gut
3. Tame
the toxin ( Jinakkan racun )
Racun yang nyata
di dalam kehidupan kita dapat kita hindari, seperti logam berat ( merkuri,
cadmium ), industry kimia, polutan, pestisida, jamur ( mold ), dan juga
volatile organic compounds ).
Toksin kita
temukan di sekeliling kita, di udara yang kita hirup, di air yang kita minum,
makanan, dan produk personal yang kita pakai di badan kita ( sabun, lotion,
krim) dan produk rumah tangga.
4. Heal
your infection and relieve your stress ( sembuhkan infeksi dan kurangi stress )
Jadi apa yang bisa kita
lakukan sekarang ??
Saat ini saya dan keluarga inti (
saya, suami dan anak ) memilih dengan selektif yang kita makan, terutama untuk
1. Produk
dairy ( saat ini hanya suami yang sesekali minum susu sapi, anak sudah nol,
termasuk keju, hanya sebulan sekali makan kue, itupun krn dia udah sangat mau
hahaha, itu juga cuma beberapa suap :P sambil mamanya deg-deg an.
Jadi saat ini
kami konsumsi soya milk atau almond milk. So far tidak memperberat alergi kami
2. Gluten
Dulu hampir
setiap weekend makan mie ! siapa sih yang ga suka mi hehehe, kami ganti dengan
bihun atau kwetiauw ( terbuat dari sagu dan tepung beras ). Untk roti juga sudah sebulan ga beli hehe semua karena anak ya, makanya kita bisa lebih menahan
diri, dan tentunya untuk kebaikan bersama. ternyata kita bisa loh menahan diri untuk tidak mengkonsumsi bahan makanan bertepung terigu
3. Probiotics
Untuk saat ini
si kecil rutin probiotics setiap hari dengan probiotics yang mengandung strain
lactobacillus dan Bifidobacterium ( merk now/blackmores/lacto-b). sebenarya
probiotics ini spesifik sesuai dengan kondisi ‘sakit’ kronis kita. Karena si
kecil konstipasi jadi di berikan yg 2 strain ini.
Kalau aku dan
suami, makan yogurt, sebenarnya makanan probiotics itu banyak loh dari kombucha,
kimchi dll, bisa banget di google. Semua di sesuaikan dengan selera 😊
4. . Homemade
food
Sebenarnya sejak
pandemic ini kita lebih jarang beli
makanan di luar, kecuali udah bosan atau cape masak ( kebetulan sama mama
mertua ya tinggal nya heheh ), biasa nya di weekend itu pun cuma untuk satu
kali meal aja.
Dan ini pengaruh banget loh, ketika beli makanan di mall terasa asin banget makanannya, akhirnya aku pribadi milih makan makanan di rumah aja, atau kalo ga ada makanan yg ready ya makan buah atau masak sendiri.
Kebiasaan akan
merubah perilaku loh. Jadi kalau mau hidup lebih sehat penting untuk rubah
kebiasaan, yang paling simple, masak di rumah. Ga usah yang aneh-aneh, yang
penting sekeluarga bisa makan heheh ( next blog ya share recipe ).
Sebenarnya yang
ideal adalah semua organic, tapi saat ini di kota tempat saya tinggal ga bs
dapatkan itu semua.
Untuk lauk yang
bisa di usahakan ayam kampung, ikan laut segar di pasar, untuk daging juga
biasa beli di pasar tradisional ( ga tau ya ini organic atau tidak ).
Untuk sayur beberapa
jenis ternyata mudah banget di tanam sendiri seperti kangkong ( ambil akar dari
kangkong beli di pasar ), bayam, daun ubi rambat, sawi dahkota ( ini beli bibit
di ace ), cabe, paprika. Taman jadi
hijau , mata pun seger 😊
Si kecil yang
sempat saya duga mengalami ‘leaky gut’ sehingga saya berikan kaldu tulang
selama hampir 1 bulan ini.
5. Personal
care
Untuk personal care sendiri, dari dulu aku bukan pengguna skin care tertentu, karena dermatitis atopic, jadi selalu cari yang produk baby. Nah sejak mulai rutin explore Essential oil ( aku pake Young Living ) aku mulai belajar untuk switch ke yang natural.
a. Untuk krim muka, aku pake daily lotion hypoallergenic dengan beberapa tetes EO,
b.body wash, facial wash, dan shampoo : dengan castile soap + EO.
c. Room spray dan linen spray : DIY mineral water dengan EO
d. rutin pake EO Progessence Phyto Plus untuk emotion and hormonal balance
untuk si kecil saat ini masih product baby non allergenic, untuk minyak hangat menggunakan EO dengan di dilute, lotion hanya pada saat ada kulit yang kering
6. Regular exercise
Yes yes, sejak sudah full time mom,
hidup lbh balance, aku rutin homeworkout seminggu 3-4 kali ( pengen tingkatin
jadi 5x ) durasi +/- 30 menit dan aku pilih bodycombat ( cek di youtube banyak
). Untuk suami rutin jogging pagi seminggu 3-4x, 5-7 km, maklum mantan atlet
basket yang sudah pensiun yes.
Kami Sudah mulai rutin jalankan ini hampir 2 bulan untuk exercise dan pola makan nya 1,5 bulan. Thanks God, si kecil sudah mulai recover dari konstipasinya saat ini ( no dairy, probiotics, minimal gluten, healthy bone brooth that contain collagen ).
Perubahan besar di mulai
dari Langkah kecil kita hari ini. Jika kita memimpikan hidup yang sehat ,
produktif dan menjadi berkat, mulailah dengan Langkah kecil di dalam hidup
kita. Jika kita melakukan dengan konstan dan setia, maka kita akan ber
metamorfosa menjadi lebih sehat 😊
Mari kita wariskan kehidupan yang
sehat kepada generasi kita sekarang dan selanjutnya 😊
Comments
Post a Comment