30 hari di modul RM ( rheumatologi muskuloskeletal )

Jumat 7 Mei 2010

Setelah 30 hari menjalani modul Rm yg berat.... kalau kata anak-anak tiada akhir karena ada 3 ujian hufff... ternyata itu semua jauh lbh berharga dari yg saya kira...

Di mulai dengan awal modul yang berapi-api

saya sangat cinta dengan anatomi, maksud saya adalah hal yang berhubungan dengan biomekanik.... yah, entah mengapa ada rasa " klik " di dalam sana...
dengan satu keyakinan bahwa saya dapat menjalani modul ini dengan " sukses "

tapi Tuhan berkata lain...

saya dengan segala " kekuatan " saya, dengan keyakinan mengerjakan ujian pertama
yang terjadi adalah mengantuk saat ujian... huah, benar-benar kacau,
kemampuan berlogika yang saya bisa selama ini, hilang dalam sekejap...

membahas soal ujian dengan tmn-tmn pun membuat saya sadar,
saya semakin bnyk salah saat ujian tadi.... ehm...

" saya harus bisa lebih baik di ujian ke-2 ", kata hati saya

Kejutan ke-2 dari Tuhan, yang ada pelajaran semakin kompleks dan hal-hal lain di luar kuliah pun tidak menjadi lebih mudah.... semua serasa bertambah sulit dan tidak bisa saya kerjakan...
ingin sekali berteriakkk ARGHHHHHH.... tp tidak bisa saya keluarkan

Ujian ke-2 pun berlangsung, dan di setelah mengerjakn 100 soal pilihan ganda ( kali ini dengan keadaan sadar penuh )
saya sadar, saya bodoh,
ya saya tidak pintar, saya bodoh,

saya pikir, saya mengerti, tetapi saya tidak mengerti apa-apa. hari itu sungguh saya benar-benar menghidupi arti dari UJIAN....
ujian adalah sungguh menguji kita, apakah kita sudah mengerti atau belum....

artinya saya harus belajar lebih banyak lagi,....

3 hari menjelang ujian akhir

"drett, drettt "
handphone saya bergetar... sebuah pesan singkat mampir...

" kez nilai ujian lo kmrn pas utm 73 ... "

hah? dalam hati sungguh saya bertanya
" cuma segini Tuhan ? "
" Kenapa dy ( salah satu tmn saya ) yg ketawa dan santai di kelas bisa lebih baik dr saya ?"

Tuhan saya sungguh tidak mengerti.... inikah artinya belajar Tuhan ?

Saat ini saya bercerita dengan kaka saya.... dia berkata demikian
" Itulah kenapa kamu belajar de... belajar seperti padi... semakin berisi semakin merunduk.... "

Saat itu aku sungguh menangis di depan Tuhan...
Tuhan pembentukan ini sungguh berat Tuhan dan sakit Tuhan...
tapi ini kerinduan Mu yang sudah menjadi kerinduan ku...
ketika aku berkata " ya Tuhan aku mau di menjadi seperti Mu, Yesus "

aku telah mengucapkanNya TUhan, dan sungguh Engkau sedang mengerjakanNya di dalam hidupku...

aku bukan lah apa-apa, aku bodoh, aku tidak pintar, aku hanya punya satu hal Tuhan

yaitu hatiku yang hancur Tuhan
yang dapat kupersembahkan kepada Mu
supaya apa yang Kau kehendaki terjadi dalam hidupku.... terjadilah

aku percaya Engkau adalah Gembalaku..
yang menuntunku baik saat tenang maupun badai...

ya, Engkau dengan rancangan besar Mu untukku....

aku siap menantikan itu Tuhan

bentuklah aku sesuai dengan kehendakMu


Mazmu 37 : 5 " Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan pecayalah kepada-Nya dan Ia akan bertindak "

Comments

Popular Posts